Minggu, 30 Juni 2013

Tahitian Noni untuk Gastritis dan Tukak Lambung


Gastritis:  Inflamasi mukosa lambung.
Tukak Lambung: Lesi local mukosa lambung → akibat tukak lambung akut (Gastritis Akut) → menjadi kronik (Gastritis Kronis) → sembuh akan membentuk jaringan fibrotik (Jaringan Parut)
  • Ciri Khas: Remisi dan eksaserbasi.
  • Prinsip dasar gastritis dan tukak lambung:
Distribusi Tahitian Noni di Jakarta

Faktor Agresif dan faktor defensive.
Gejala Gastritis:
  • Sindrom dispepsia : Nyeri ulu hati, mual, kembung, muntah.
  • Perdarahan : Hematemesis ( muntah darah ) dan melena ( BAB darah ) → Anemia.
  • Riwayat penggunaan obat-obatan dan zat kimia.
  • Komplikasi perdarahan → Syok hemoragik.
Gejala Tukak Lambung :
Rasa tidak nyaman, rasa terbakar dan rasa lapar oleh karena rangsangan unjung saraf pada dasar luka oleh asam lambung.
  • Sifat sakit:
    • Mulai pada satu titik ( Penderita bisa menunjuk satu titik lokasi ) → Menyebar dan menjalar ke bahu kanan.
    • Rasa sakit bisa hilang / berkurang bila diberi antasida atau muntah.
    • Lokasi sakit : Ulu hati, kiri dan kanan garis tengah perut.
    • Anoreksia,mual dan muntah dan BB menurun → PENDERITA TAKUT  MALAM.
    • Sendawa, regurgitasi makanan dan asam.
    • Gembung → Perforasi → Melena (BAB  darah)
    • RASA SAKIT BERTAMBAH BILA DIBERI MAKAN.
Penyebab: Belum diketahui, Faktor keturunan, makanan tertentu dan makan tidak teratur, jenis kelamin ( Pria lebih sering dari pada wanita )
Terapi Tahitian Noni Original / Extra / Maxidoid :
  • Anti peradangan : Iridoid.
  • Meningkatkan sekresi NO : Meningkatkan aliran darah lambung, meningkatkan nutrisi dan oksigen jaringan yang tukak sehingga mempercepat penyembuhan.
  • Antimikroba atasi infeksi lambung.
  • Imunomodulator.
  • Merubah pH asam ke pH yang lebih optimal.
  • Menormalkan peristaltik usus → Tahitian Noni kaya serat.

Prinsip dasar gastritis dan tukak lambung :
  • Faktor agresif:
    • Asam lambung dan enzim pepsin.
    • Zat atau bahan yang dapat mengiritasi mukosa lambung.
  • Faktor defensive:
    • Mukus.
    • Sekresi bikarbonat. Mukus ( Berbentuk Gel ) dan bikarbonat dihasilkan oleh mukosa lambung untuk melindungi lambung.
    • Ciklooksigenase -1 (Cox-1 ) enzim yang melindungi mukosa lambung.
    • Aliran darah lambung.
    • Regeneasi sel epitel mukosa lambung.
GASTRITIS KRONIK
Penyebab Multifaktor:
  1. Faktor konstitusi : Genetik dan imunologik.
  2. Faktor lingkungan :
Rangsangan dalam waktu lama, berulang, terus-menerus sehingga menyebabkan kerusakan mukosa lambung. Misalnya ; Obat-obatan, alkohol, rokok, psikologis dan infeksi bakteri Helicobacter Pylori.
GEJALA GASTRITIS KRONIK
  • Gejala gastritis kronik tidak khas.
  • Sindrom dispepsia berupa:
  • Nyeri epigastrium, mual, kembung dan rasa penuh ( Terasa sesak ), gangguan motilitas         (Gerakan usus).
  • Berdasarkan imunologik, tidak bergejala, anemia, dan atropi kelenjar di korpus.
  • Iritasi kronik di daerah antrum dan terjadi hiperklorhidria.
Komplikasi tukak lambung
  1. Perdarahan.
  2. Perforasi.
  3. Obstruksi → Biasanya tukak duodenum.
  4. Hourglass stomach → Terbentuk jaringan ikat pada penyembuhan pada kurvatura minor → membagi lambung menjadi 2 bagian.

Rabu, 26 Juni 2013

Tahitian Noni untuk jantung Koroner


Agen Tahitian Noni di Yogyakarta
Penyakit Jantung Koroner (PJK)
PJK adalah penyakit jantung akibat rusaknya pembuluh darah coroner
Aterosklerosis → terbentuk gumpalan darah → thrombosis → embolus → sumbatan pembuluh darah koroner.  →
Gejala:
  • Sakit dada seperti di tekan-tekan.             
  • Rasa sakit menjalar ke lengan kiri dan leher seperti dicekik.  
2 jam pertama saat serangan adalah golden period PJK, segera rujuk ke RS.Agen Tahitian Noni di Yogyakarta
  1. Iridoid berkhasiat Anti-inflamasi yang kuat, atasi peradangan pembuluh darah jantung, atasi penyumbatan pembuluh darah jantung.
  2. Kandungan TNBB scopoletin, mengelastiskan pembuluh darah, aliran darah jantung lancar. 
  3. Menginduksi produksi Nitric Oxide sel-sel endotel,  pembuluh darah elastis, vasodilatasi.
  4. Menurunkan tekanan darah.
  5. Imunomodulator

Minggu, 23 Juni 2013

Tahitian Noni untuk Kanker Paru

Kanker Paru: 
Sebagian besar dari sel paru. 
Bisa juga berasal dari anak sebar kanker jaringan lain. 
Penyebab:
  • 90% kanker paru disebabkan oleh rokok.
  • 9 dari 10 kanker paru akibat rokok.
  • Kandang kanker paru terjadi pada paru-paru yang mengalami jaringan parut akibat infeksi paru seperti TBC.
Gejala:
  • Batuk darah dengan / tanpa dahak.
  • Sesak napas, suara serak.
Diagnosa: Gejala klinis dan foto rongent.
  
Iridoid → menghambat STAT 3 (Signal Transducer and Activator of Transcription) STAT 3  mengubah sel sehat menjadi sel kanker. Menghambat angiogenesis, oleh bioactif Tahitian Noni: 
  • Sitotoksis sel kanker oleh bioaktif Damnacantal.
  • Aktifkan apoptosis oleh monoterpen  
  • Mencegah metastase sel kanker → Menghambat MMPs = metalloproteinase → yang merusak matriks ekstra seluler.
  • Imunomodulator.
GEJALA KANKER PARU
  • Batuk darah dengan/ tanpa dahak.
  • Batuk darah.
  • Sesak napas.
  • Suara serak.
  • Sakit dada.
  • Sulit/ sakit menelan.
  • Benjolan dipangkal leher.
  • Sembab muka dan leher.
  • BB berkurang.
  • Nafsu makan hilang.
  • Demam hilang timbul.
  • Gejala metastase : penekanan hebat di otak, pembesaran hati atau patah tulang.
DIAGNOSA
Berdasarkan:
  • Gejala klinik.
  • Pemeriksaan penunjang:
    • Foto thoraks AP/ lateral 
    • CT-scan, toraks 
    • Bone scan 
    • USG abdomen 
    • MRI= Magnetik Resonance Imaging

TERAPI TAHITIAN NONI:
  1. Pencegahan .
  2. Pengobatan.
  3. Cegah metastase
TAHITIAN NONI ATASI KANKER PARU
  • Pencegahan:Tahitian Noni sebagai super antioksida.

    • Proteksi sel-sel darah putih
    • Proteksi hati dengan menghambat gangguan enzim sitokrom hati CP 450
    • Proteksi sel endotel pembuluh darah.
    • Proteksi sel dari kerusakan oksidasi.
    • Proteksi terhadap TBA-RS = Tio Barbiturat acid Reactive Subtance.Dengan cara: 
      1. Mengaktifkan enzim anti oksidan tubuh:
        Katalase 
        Glutatin peroksidase. 
        SOD = Super Oksida Dismutase
      2. Tahitian Noni sebagai anti oksidan mengandung : Vit C, E dan A serta selenium. 
      3. Aktifkan enzim DNA repair, Tahitian Noni Bioactive Beverage mengandung 17 asam amino esensial.
  • Pengobatan/ Terapi:
    1. Atasi NFkB, Tahitian Noni mengandung zat bioaktif EGCg= Epigalo katesin gallat dan Resveratrol. 
    2. Atasi Cox-2 dan Lox-5 dengan mengaktifkan enzim Cox-2 inhibitor dan Lox-5 inhibitor. 
    3. Menghambat angiogenesis, oleh bioaktif Tahitian Noni:
      • Antraquinon dan asam elegat. 
      • Dengan menghambat VEGF ( Vaskular Endothel Growth Factor ) dan BFGH ( Basic Fibroblast Growth Factor ). 
    4. Tahitian Noni enzim Glucopyronase :
      • Sebagai Growth factor inhibitor. 
      • Stimulasi sitokin. 
      • Aktifkan makrofag. 
    5. Sitotoksis sel kanker oleh bioaktif Damnacantal. 
    6. Aktifkan apoptosis oleh Monoterpen.
  • Cegah Metastase:
    1. Menghambat MMPs= Metaloproteinase yang merusak matriks ekstra seluler. 
    2. Menghambat interaksi antar sel-sel kanker. Tahitian Noni Bioactive Beverage mengandung mineral Ca yang mencegah sel kanker memisahkan diri dari induk sel kanker. 
    3. Menghambat metastase Tahitian Noni Bioactive Beverage mengandung beta sitosterol dan limonene. 
    4. Tahitian Noni mengubah pH sel.
Imunomodulator 
  • Mengoptimalkan Imunitas Tubuh: Karena Tahitian Noni mengandung polisakarida dan meningkatkan sekresi NO 
  • Meningkatkan Sel-sel Imun:
    • IFg → Fagositosis. 
    • Induksi TNF → Membunuh sel kanker. 
    • Induksi NK ( Natural Killer) dan sel limfosit T → Sitolitik sel kanker.
Memulihkan Fungsi dan Struktur Sel
Tahitian Noni mengandung Proxeronin = iridoid aglikon. 
  • Memulihkan fungsi dan struktur sel dengan cara mengaktifkan dan meningkatkan fungsi berbagai proteinseluler:
    • Merubah protein colagenase menjadi proteaseyang berfungsi membuang sel dan jaringan yang mati.
    • Aktifkan enzim hidrolase ; yang berfungsi membuang zat-zat yang tidak diperlukan.  
  • Bersama dengan antioksidan menghambat proses mutagenesis dan karsinogensis.

Kamis, 20 Juni 2013

Terapi Tahitian Noni Untuk Asmabronkiale

Kanker Paru: 
Sebagian besar dari sel paru. 
Bisa juga berasal dari anak sebar kanker jaringan lain. 
Penyebab:
  • 90% kanker paru disebabkan oleh rokok.
  • 9 dari 10 kanker paru akibat rokok.
  • Kandang kanker paru terjadi pada paru-paru yang mengalami jaringan parut akibat infeksi paru seperti TBC.
Gejala:
  • Batuk darah dengan / tanpa dahak.
  • Sesak napas, suara serak.
Diagnosa: Gejala klinis dan foto rongent.
  
Iridoid → menghambat STAT 3 (Signal Transducer and Activator of Transcription) STAT 3  mengubah sel sehat menjadi sel kanker. Menghambat angiogenesis, oleh bioactif Tahitian Noni: 
  • Sitotoksis sel kanker oleh bioaktif Damnacantal.
  • Aktifkan apoptosis oleh monoterpen  
  • Mencegah metastase sel kanker → Menghambat MMPs = metalloproteinase → yang merusak matriks ekstra seluler.
  • Imunomodulator.
GEJALA KANKER PARU
  • Batuk darah dengan/ tanpa dahak.
  • Batuk darah.
  • Sesak napas.
  • Suara serak.
  • Sakit dada.
  • Sulit/ sakit menelan.
  • Benjolan dipangkal leher.
  • Sembab muka dan leher.
  • BB berkurang.
  • Nafsu makan hilang.
  • Demam hilang timbul.
  • Gejala metastase : penekanan hebat di otak, pembesaran hati atau patah tulang.
DIAGNOSA
Berdasarkan:
  • Gejala klinik.
  • Pemeriksaan penunjang:
    • Foto thoraks AP/ lateral 
    • CT-scan, toraks 
    • Bone scan 
    • USG abdomen 
    • MRI= Magnetik Resonance Imaging

TERAPI TAHITIAN NONI:
  1. Pencegahan .
  2. Pengobatan.
  3. Cegah metastase
TAHITIAN NONI ATASI KANKER PARU
  • Pencegahan:Tahitian Noni sebagai super antioksida.

    • Proteksi sel-sel darah putih
    • Proteksi hati dengan menghambat gangguan enzim sitokrom hati CP 450
    • Proteksi sel endotel pembuluh darah.
    • Proteksi sel dari kerusakan oksidasi.
    • Proteksi terhadap TBA-RS = Tio Barbiturat acid Reactive Subtance.Dengan cara: 
      1. Mengaktifkan enzim anti oksidan tubuh:
        Katalase 
        Glutatin peroksidase. 
        SOD = Super Oksida Dismutase
      2. Tahitian Noni sebagai anti oksidan mengandung : Vit C, E dan A serta selenium. 
      3. Aktifkan enzim DNA repair, Tahitian Noni Bioactive Beverage mengandung 17 asam amino esensial.
  • Pengobatan/ Terapi:
    1. Atasi NFkB, Tahitian Noni mengandung zat bioaktif EGCg= Epigalo katesin gallat dan Resveratrol. 
    2. Atasi Cox-2 dan Lox-5 dengan mengaktifkan enzim Cox-2 inhibitor dan Lox-5 inhibitor. 
    3. Menghambat angiogenesis, oleh bioaktif Tahitian Noni:
      • Antraquinon dan asam elegat. 
      • Dengan menghambat VEGF ( Vaskular Endothel Growth Factor ) dan BFGH ( Basic Fibroblast Growth Factor ). 
    4. Tahitian Noni enzim Glucopyronase :
      • Sebagai Growth factor inhibitor. 
      • Stimulasi sitokin. 
      • Aktifkan makrofag. 
    5. Sitotoksis sel kanker oleh bioaktif Damnacantal. 
    6. Aktifkan apoptosis oleh Monoterpen.
  • Cegah Metastase:
    1. Menghambat MMPs= Metaloproteinase yang merusak matriks ekstra seluler. 
    2. Menghambat interaksi antar sel-sel kanker. Tahitian Noni Bioactive Beverage mengandung mineral Ca yang mencegah sel kanker memisahkan diri dari induk sel kanker. 
    3. Menghambat metastase Tahitian Noni Bioactive Beverage mengandung beta sitosterol dan limonene. 
    4. Tahitian Noni mengubah pH sel.
Imunomodulator 
  • Mengoptimalkan Imunitas Tubuh: Karena Tahitian Noni mengandung polisakarida dan meningkatkan sekresi NO 
  • Meningkatkan Sel-sel Imun:
    • IFg → Fagositosis. 
    • Induksi TNF → Membunuh sel kanker. 
    • Induksi NK ( Natural Killer) dan sel limfosit T → Sitolitik sel kanker.
Memulihkan Fungsi dan Struktur Sel
Tahitian Noni mengandung Proxeronin = iridoid aglikon. 
  • Memulihkan fungsi dan struktur sel dengan cara mengaktifkan dan meningkatkan fungsi berbagai proteinseluler:
    • Merubah protein colagenase menjadi proteaseyang berfungsi membuang sel dan jaringan yang mati.
    • Aktifkan enzim hidrolase ; yang berfungsi membuang zat-zat yang tidak diperlukan.  
  • Bersama dengan antioksidan menghambat proses mutagenesis dan karsinogensis.

Senin, 17 Juni 2013

Terapi Tahitian Noni untuk HIV-AIDS


HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh → melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga muda terinfeksi. 
AIDS adalah gejala dari berbagai penyakit akibat sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat HIV. 
  • Penularan : seksual, darah (suntik,transfusi),ibu ke anak saat hamil (Vertikal) 
  • Pemeriksaan lab : Elisa.
    • Tes pertama HIV. 
    • Untuk deteksi antibodi dalam darah. 
    • Ab (+) → lanjut ke tes kedua. 
    • Tes dapat di lakukan bulan ke 3-6 dari mulai terpajan virus HIV.
PERIODE JENDELA : 3 Minggu – 6 Minggu  
Western bloting.
  • Untuk memperkuat hasil tes Elisa.
  • Deteksi protein spesifik pada individu terinfeksi HIV.
  • Hasil Elisa + western Bloting → 99.9% akurat deteksi infeksi HIV.
  • Untuk memperkuat haasil tes Elisa.
  • Deteksi protein spesifik pada individu terinfeksi HIV.
Khusus pemeriksaan CD4 bermanfaat untuk mengetahui kondisi imunitas penderita dan kondisi perbaikan setelah mendapat terapi.

Terapi Tahitian Noni: Original/ Extra/ Maxidoid: 
  • Antivirus → menghambat enzim peptidase HIV-1. 
  • Imunomodulator : meningkatkan fagositosis dan sitotoksis → atasi infeksi oportunistik (bakteri, jamur dan virus) 
  • Meningkatkan energy dan reorganisasi sel
  1. Paling dominan,85% HIV menular melalui hubungan seksual yang tidak aman dengan pasangan yang terinfeksi HIV. 
  2. Cairan tubuh yang potensial menjadi media penularan HIV adalah : darah, air mani dan cairan vagina. 
  3. Tropisma virus : virus dapat mengenal dan menempel pada sel jaringan tertentu : HIV pada CD4 yang terdapat pada gejala.
Menurut WHO gejala AIDS ada 4 stadium :
Stadium I: 
  • Asimptomatik 
  • Limfadenopati 
  • Kondisi penderita baik, aktivitas seperti biasa.
Stadium II: 
  • BB menurun. 
  • Dermatitis, sariawan kronis, herpes zoster. 
  • Ispa, sinusitis kronis 
  • Limfadenopati generalisata persisten. 
  • Aktifitas normal.
Stadium III: 
  • Gejala AIDS Related Comples (ARC) 
  • BB menurun signifikan lebih 10% dalam 1 bulan. 
  • Demam berkepanjangan > 1 bulan. 
  • Diare kronis >1 bulan 
  • Kandidiasis oral 
  • Penurunan sistem imun : mudah lelah, infeksi TBC atau infeksi bakteri lainnya.
Stadium IV: 
  • BB turun drastic. 
  • Demam >1 bulan 
  • Diare kronis. 
  • Infeksi oportunistik : pneumonia, toksoplasmosis otak, infeksi cytomegalovirus hati dan limpan, herpes simpleks oral dan genital. 
  • Lifoma dan sarkoma Kaposi. 
  • Ensefalopati oleh HIV 
DIAGNOSA
Diagnose ditegakkan berdasarkan: 
A.      GEJALA KLINIS. 
  • Gejala Mayor:
    • Berat badan menurun 
    • Diare kronis 
    • Demam berkepanjangan 
    • Penurunan kesadaran 
    • Demensia / HIV Ensefalopati

  • Gejala Minor:
    • Batuk menetap lebih dari 1 bulan 
    • Dermatitis generalisata 
    • Herpes zoster multi segmental dan herpes 
    • Zoster berulang. 
    • Kandidias orofaringeal 
    • Herpes simpleks kronis progresif 
    • Limfadenopati generalisata 
    • Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita 
    • Retinitis virus sitomegalo
Diagnosa dianggap positif AIDS apabila : penderita dewasa (>12 tahun) dianggap AIDS apabila tes HIV positif disertai sekurang-kurangnya 2 gejala mayor dan 1 gejala minor.
TERAPI
Hasil uji klinik terhadap 11 pasien yang terinfeksi HIV: 
  1. Setelah diberi obat antiretroviral selama 6 bulan → tidak memberikan hasil yang baik.
    • Peningkatan CD4 dari 184 sel/mmᶟ menjadi 250 sel/mmᶟ (35,86%)
    • Median HIV-1 RNA plasma 18.586 kopi/ml menjadi < 50 kopi/ml (85,71%)
  2. Setelah diberi kombinasi fitomedika Tahitian Noni selama 16 minggu terjadi: 
  3. Terjadi perbaikan gejala klinis pada semua pasien dan peningkatan kualitas hidup 94,59% 
  4. Tidak terjadi efek toksik.

Tahitian Noni dengan kandungan iridoid yang utama memiliki efek: 
  1. Memperbaiki sel-sel yang rusak, meningkatkan energi dan reorganisasi sel. 
  2. Menghambat enzim peptidase HIV-1 (enzim peptidase diperlukan oleh HIV untuk replikasi). 
  3. Imunomodulator : meningkatkan fagositosis dan sitotoksis → atasi infeksi oportunistik (bakteri, Jamur dan virus).

Jumat, 14 Juni 2013

Tahitian Noni untuk Demam Berdarah



Dengue Hemorrhagik Fever (DHF) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue tipe 1-4, dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. 
·         Penularan: melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. 
·         Gejala:
o   Demam tinggi mendadak. 

Jumat, 07 Juni 2013

Terapi Tahitian Noni Untuk Hipertensi


APA ITU HIPERTENSI ? 
Hipertensi adalah suatu penyakit yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolic di atas tekanan darah normal 
KLASIFIKASI :
SISTOLIK (S)   DIASTOLIK (D) 
Normal: tekanan sistolik ≤120 mmHg--dan tekanan diastolik ≤80mmHg 
  • Normal tinggi prehipertensi S : 120-139 D: 80-89 
  • Hipertensi derajat 1 S : 140-159 D : 90-99 
  • Hipertensi derajat 2 S : ≥160 D : ≥100
PENYEBAB HIPERTENSI
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi atas 2: 
  1. Hipertensi Primer ü  Disebut juga hipertensi esensial.
    • 90-95% hipertensi jenis ini.ü  Penyebabnya belum diketahui secara pasti.
    • Diduga terkait dengan faktor herediter.
    • Multifactor sebagai pemicu: stress, aktivasi saraf simpatis, merokok, alkohol, konsumsi garam, MSG, gaya hidup dan berat badan yang berlebihan atau obesitas. 
  2. Hipertensi Sekunder 
    • Hipertensi timbul akibat penyakit lain. Misal pada penyakit:
      • Tumor Suprarenalis.
      • Tumor Ginjal.
      • Kelainan hormpnal: ‘hiperaldosTeronisme
      • Kelainan pembulu darah.
      • Hiperkolesterol → Aterosklerosis
Gejala: sering tanpa gejala. Biasanya sakit kepala.
Tekanan darah dipengaruhi oleh dua hal: Curah jantung dan tahanan perifer.
Terapi Tahitian Noni Bioactive Beverage Original/ Extra/ Maxidoid: 
  • Berefek ACE inhibitor (angiotensin convertin enzim) → curah jantung turun → tekanan darah turun. 
  • Menurunkan tahapan perifer → menghambat aktivitas enzim COX-2 → mengatasi inflamasi → atasi penyempitan pembulu darah  → tekanan darah turun. 
  • Kandungan Tahitian Noni scopoletin → mengelastiskan pembuluh darah 
  • Menginduksikan produksi nitric oxide sel endotel → pembuluh darah elastik → vasodilatasi.
    Keseimbangan tekanan darah ?
  1. Sistim syaraf : yang mengontrol pembuluh darah dan jantung.
  2. Ginjal : yang mengontrol volume cairan tubuh dan sistim reninangiotensin
RUMUS TEKANAN ARTERI
Tekanan Arteri = Curah Jantung x Tahanan perifer Total

KOMPLIKASI HIPERTENSI 
  1. Stroke. 
  2. Penyakit jantung koroner. 
  3. Gagal Ginjal. 
  4. Kelainan pada mata.

Tahitian Noni Menurunkan curah jantung ?
Menghambat enzim ACE dan enzim shimase (jalur alternative membentuk angiotensin II) → menghambat sistim R-A-A (Renin-Angiotensin-Aldosteron) → volume darah turun  → tahanan turun → tekanan darah turun
Tahitian Noni Menurunkan Tahanan Perifer ?
Mekanisme kerja Tahitian Noni: 
  • Pada penyempitan pembuluh darah oleh aterosklerosis
    Menghambat aktifitas enzim COX-2
     
     Menghambat pembentukan asam arakidonat
     
    Menghambat pembentukan prostaglandin-2 (PGE-2)
     
    Mengatasi inflamasi 
    => Menghambat aktivitas enzim 5-LOX dan 15-LOX
     
    =>  Menghambat produksi asam arakidonat
     
    => Menghambat lekotrin
     
    => Mengurangi inflamasi

    Bagaimana Tahitian Noni menurunkan tahanan perifer ?
    Mekanisme kerja Tahitian Noni:
  • Kandungan Tahitian Noni
    Scopoletin → mengelastiskan pembuluh darah 
  • Menginduksikan produksi nitric Oxide sel- sel endotel   pembuluh darah elastis →vasodilatasi.